Rene Descartes dikenal sebagai filsafat pada zaman modern. Beliau
lahir di La Haye Totiraine, Prancis pada tanggal 31 Maret 1596 M.
Corak pemikiran rasional merupakan kontribusi beliau yang
diberikan kepada dunia, selain itu beliau juga mempunyai karya karya yang lain
yaitu buku yang berjudul Dicours de la
Methode (1637) dan Meditations de
Prima Philoshopia (1642).
Didalam karya karyanya tersebut beliau menuangkan metodenya
yang terkenal yaitu Cogito ero sum aku berpikir maka aku ada atau metode
keraguan beliau menggunkan metode analisitis kristis melalui keraguan (skeptis)
dengan penyangsian.
Berikut ini adalah pokok-pokok pemikiran Rene Descartes
Cogito ero sum atau yang lebih dikenal dengan “aku berfikir
maka aku ada” merupakan pemikiran yang ia hasilkan melalui sebuah meditasi
keraguan yang mana pada awalnya beliau digeliskahkan oleh ketidakpastian
pemikiran skolasik dalam menghadapi hasil hasil ilmu positif renaissance. Cogito dimulai dari metode penyangsian, Cogito
dimulai dari metode penyangsian. Metode penyangsian ini
dijalankan seradikal mungkin. Oleh karenanya kesangsian ini harus meliputi
seluruh pengetahuan yang dimiliki, termasuk juga kebenaran-kebenaran yang
sampai kini dianggap pasti (misalnya bahwa ada suatu dunia material, bahwa saya mempunyai tubuh, bahwa tuhan ada)
Kalau terdapat suatu kebenaran yang tahan dalam kasangsian
yang radikal itu, maka itulah kebenaran yang sama sekali pasti dan harus
dijadikan fundamen bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Dan Descartes tidak dapat meragukan bahwa ia sedang
berfikir. Maka, Cogito ergo sum: saya yang sedang menyangsikan,ada. Itulah
kebenaran yang tidak dapat disangkal, betapa pun besar usahaku. Apa sebab
kebenaran ini bersifat sama sekali pasti? Karena saya mengerti itu dengan jelas dan terpilah-pilah
. Jadi, hanya yang saya mengerti dengan jelas dan
terpilah-pilah harus diterima sebagai benar. Itulah norma untuk menentukan
kebenaran.
Cogito Ergo sum,
aku berfikir, jadi aku ada. Tahapan metode Descartes itu
dapat diringkas sebagai berikut
2.
Ide-ide bawaan Karena kesaksian apa pun dari luar tidak
dapar dipercayai, maka menurut Descartes saya mesti mencari kebenaran-kebenaran
dalam diri saya dangan menggunakan norma tadi. Kalau metode dilangsungkan
demikian,apakah hasilnya? Descartes berpendapat bahwa dalam diri saya terutama
dapat ditemukan tiga ―ide bawaan
Ketiga ini yang sudah ada dalam diri saya sejak saya lahir
msing-masing ialah pemikiran, Tuhan, dan keluasan. a.
Pemikiran Sebab saya memahami diri saya sebagai makhluk yang
berfikir, harus diterima juga bahwa
pemikiran merupakan hakikat saya. b.
Tuhan sebagai wujud yang sama sekali sempurna Karena saya
mempunyai
ide sempurna
, mesti ada suatu penyebab sempuna untuk ide itu karena
akibat tidak bisa melebihi penyebabnya. Wujud yang sempurna itu tidak lain
daripada Tuhan. c.
Keluasan Materi sebagai keluasan atau ekstensi (extension),
sebagaimana hal itu dilukiskan dan dipelajari oleh ahli-ahli ilmu ukur.
Substansi Descartes menyimpulkan bahwa selain Tuhan, ada dua
subtansi:
Pertama,
jiwa yang hakikatnya
adalah pemikiran.
Kedua,
materi yang hakikatny
adalah keluasan. Akan tetapi, karena Descartes telah menyangsikan adanya dunia
di luar aku, ia mengalami banyak kesulitan untuk memebuktikan keberadaannya.
Bagi Descartes, satu-satunya alasan untuk menerima adanya dunia materiil ialah
bahwa Tuhan akan menipu saya kalau sekiranya ia memberi saya
ide keluasan,
sedangkan di luar
tidak ada sesuatu pun yang sesuai dengannya. Dengan dmikian, keberadaan yang
sempurna yang ada di luar saya tidak akan menemui saya, artinya ada dunia
materiil lain yang keberadaannya tidak diragukan, bahkan sempurna
Manusia Descartes memandang manusia sebagai makhluk dualitas.
Manusia terdiri dari dua substansi: jiwa dan tubuh. Jiwa adalah pemikiran dan
tubuh adalah keluasan. Sebenarnya, tubuh tidak lain dari suatu mesin yang
dijalankan oleh jiwa. Karena setiap substansi yang satu sama sekali terpisah
dari substansi yang lain, sudah nyata bahwa Descartes menganut suatu dualisme
tentang manusia. Itulah sebabnya, Descartes mempunyai banyak kesulitan untuk
mengartikan pengaruh tubuh atas jiwa dan sebaliknya, pengaruh jiwa atas tubuh.
Satu kali ia mengatakan bahwa kontak antara tubuh dan jiwa berlangsung dalam
sumber :
https://www.academia.edu/7411507/Tokoh_Filsafat_Modern_Rene_Descartes_Cogito_Ergo_Sum
http://www.biography.com/people/ren-descartes-37613
Tidak ada komentar:
Posting Komentar